Hukuman Bagi Seorang Pencuri
Oleh Raihan Agna Pamungkas
Pada suatu hari, tepatnya di Desa Cikupa baru saja terjadi sebuah peristiwa pencurian motor. Pada hari jumat, 2 pencuri berhasil mencuri 1 motor milik warga yang bernama Ibu Nanda. Awalnya Ibu Nanda curiga bahwa di halaman rumahnya terdapat 2 orang muda yang terus menerus bolak balik tanpa alasan. Tak disangka, mereka mencuri motor dengan gesit, namun saat pencuri ini mengeluarkan motor dari halaman Ibu Nanda, ada satu warga yang melihat aksi tersebut, “Maling!!!!!.” Kata warga sambil teriak. Warga pun akhirnya berhasil menangkap 1 pencuri, karena 1 pencuri ini terjatuh dari motor saat mencoba kabur. Warga pun langsung menangkap dan ada beberapa warga yang mengeroyok dan memukuli pencuri tesebut. Lalu Pak RT desa tersebut menghampiri kegaduhan tersebut.
Disaat itu terjadi perbincangan antara warga, Ibu Nanda, dan Pak RT. Mereka berbincang apa yang harus dilakukan terhadap maling tersebut. “Wah.... dasar ni pencuri, yang kaya gini mana bisa dikasih ampun” kata warga sambil memukuli.
“Iya betul, ayo kita siksa saja... biar tau rasa!!!” kata warga yang lainnya.
Disaat itu, Ibu Nanda datang menghampiri maling tersebut
“Rasain kamu maling.... dasar ya ga tau malu, ga punya hati. Dasar maling kurang ajar!!.” Kata Ibu Nanda sambil memukuli maling tersebut.
“Ayo siksa aja terus, kalo bisa sampe mati!!!.” Kata warga yang lainnya. Lalu datanglah Pak RT sambil mendengar kata kata tersebut yang membuat Pak RT kurang setuju atas pendapat warga tersebut.
“Heyy!!!...sudah sudah. Jangan seperti itu.” Kata pak RT
“Kenapa Pak RT?, kok malah membela maling ini? Yang kaya gini mana bisa dikasih ampun.” Kata warga menolak Pak RT
“Saya bukannya membela pencuri itu, sebaiknya kita serahkan saja pada pihak yang berwenang.” Balas Pak RT dengan pendapatnya.
“Wahh, ga bisa gitu dong pak, itu sama aja membebaskan orang yang bersalah. Sukur sukur kita bisa menangkap satu maling ini”kata warga menolak pendapat Pak RT
“Betul pak... hukuman yang pantas bagi pencuri ini yaitu, siksa aja sampe tau rasa kalo bisa sampe mati!” balas warga yang lain
“Jangan seperti itu, itu sama saja bapak membunuh orang. Saya minta lebih baik pencuri ini di bawa ke polisi saja.” Kata Pak RT dengan memohon.
“Tapi pak, bagaimana dengan motor saya, saya masih tidak sudi motor saya hilang. Saya masih ingin memberi pelajaran bagi pencuri ini pak.” Kata Ibu Nanda dengan penuh amarah.
“Iya bu..... saya tau perasaan Ibu. Tapi lebih baik kita serahkan saja ke polisi biar kita cari tau disana.” Kata Pak RT dengan alasannya
“Saya masih kurang setuju dengan bapak. Karena ini sebuah pelajar bagi sorang pencuri yang berani mencuri ke desa kita pak” kata warga yang masih kurang setuju dengan Pak RT
“Iya saya mengerti, tapi jika warga disini menyiksa pencuri ini hingga mati, bisa saja warga disini terjerat kasus pembunuhan, nanti malah membuat warga terbawa hukum.” Kata Pak RT dengan alasan nya lagi.
“Oke pak, saya setuju dengan bapak, tapi semua ini adalah keputusan Ibu Nanda.” Kata warga akhirnya setuju
“hmmm, baiklah Pak RT tapi, saya masih ingin memberi pelajaran terhadap maling ini. Saya akan melaporkannya ke polisi asal pencuri ini harus dihukum dengan melepas semua pakainya hingga bugil lalu bawa pencuri ini keliling desa biar tau malu.” Kata Ibu Nanda dengan syaratnya.
“Ok bu, saya setuju dengan Ibu, cepat telefon polisi terlebih dahulu” Kata Pak RT dengan menyetujui persyaratan Ibu Nanda,
Akhirnya pencuri ini pun dilaporkan ke polisi namun dengan keadaan telanjang bulat dan harus dipermalukan terlebih dahulu di Desa Cikupa ini.